16
99

Panduan Budidaya Bawang Merah

Rate this post

Cara menanam bawang merah

Panduan Budidaya Bawang Merah

kondisi tumbuh

Di Indonesia, bawang merah umumnya ditanam di lahan bekas sawah dan jarang ditanam di lahan kering atau ladang.

Secara teknis bawang merah dapat beradaptasi dengan baik bila ditanam di dataran rendah baik di lahan kering maupun lahan beririgasi. Bawang merah juga dapat tumbuh dengan baik di daerah yang sangat berpasir.

Jadi bawang merah memiliki prospek untuk dikembangkan di lahan kering, meskipun hanya ditanam di lahan sempit. Berikut syarat tumbuh yang harus dipenuhi jika ingin membudidayakan atau membudidayakan bawang merah:

Bawang merah dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi. Namun pertumbuhan terbaik adalah antara 50 dan 800 meter di atas permukaan laut.
Kemudian pilihlah lahan yang mendapat sinar matahari langsung lebih dari 8 jam dan memiliki sekitar 70% sinar matahari, karena umbi membutuhkan sinar matahari dan suhu 26-30 derajat Celcius.
Syarat selanjutnya adalah tanah yang digunakan harus gembur, subur, banyak mengandung bahan organik dan memiliki pH 7,5
Jenis tanah yang digunakan juga harus baik yaitu lempung berdebu atau lempung berpasir.
Kemudian kondisi tanah merupakan salah satu prasyarat agar tanaman umbi dapat tumbuh optimal, misalnya lahan kering dan sawah yang sangat cocok untuk pertumbuhan umbi.
Harus memiliki sistem drainase yang baik.
Kelembaban tanah sekitar 75 persen.

Pemilihan bibit bawang merah

Langkah pertama dalam menanam bawang merah adalah pemilihan benih. Bawang merah biasanya ditanam dengan bawang bombay. Pilih benih yang berkualitas untuk pertumbuhan yang optimal.

Berikut ciri-ciri benih berkualitas:

Umbi bawang besar, berwarna terang dan tidak berpori.
Bawang merah sehat dan bebas dari hama dan penyakit.
Bawang bombay memiliki berat sekitar 2,3 hingga 3,5 gram.
Namun jika tidak ingin repot, Anda bisa membeli benih di toko benih.

Penanaman persiapan lahan

Selanjutnya adalah persiapan lahan tanam. Pilih lahan terbuka yang bisa mendapatkan sinar matahari langsung selama 8 jam. Setelah itu bersihkan lahan dari gulma, tumbuhan liar dan batu yang ada di lahan tersebut. Dan membajak tanah dengan cara mencangkul atau membajak agar gembur.

Kemudian bangun tempat tidur dengan lebar kira-kira. 70 cm, tinggi 35 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi tanah. Berikan juga jarak bebas untuk memudahkan perawatan, yaitu sekitar 50 cm.

Masukkan pupuk cair sebagai pupuk dasar di setiap lubang tanam. Tinggalkan negara selama 2 minggu. Setelah itu, tanah siap untuk ditanami.
proses penanaman

Setelah bibit dan lahan sudah siap. Penanaman segera. Masukkan benih ke dalam lubang yang sudah disiapkan. Kemudian tutup kembali dengan tanah dan air secukupnya agar tanah tetap lembab.
Perawatan dan Pemeliharaan
percikan

Siram tanaman berumbi secara teratur pada pagi dan sore hari, terutama pada awal musim tanam dan pada musim kemarau. Siram secukupnya tanpa membasahi areal tanam.
pasca pembuahan

Aplikasikan pupuk untuk menambah unsur hara pada tanah. Pupuk dapat diberikan dalam bentuk pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos. Pupuk anorganik bisa berupa NPK dan urea.
penyiangan

Cabut gulma dan gulma di sekitar tanaman berumbi agar pertumbuhannya tidak terganggu. Gulma dan gulma yang tidak dibersihkan dapat memerangkap unsur hara di dalam tanah.
proses panen

Bawang merah dapat dipanen pada hari ke 75 atau 85 setelah tanam. Tanaman siap panen ditandai dengan umbi yang menonjol di atas permukaan tanah dan daun yang terkulai.

Lakukan pemindahan tanaman dan segera singkirkan kotoran yang menempel. Jemur di bawah sinar matahari agar tidak lembab, lalu gantung atau letakkan di atas meja. Jika Anda melakukan ini, bawang akan bertahan hingga 2 tahun.

Sumber :