32
166

Klasifikasi Kota

5/5 - (1 vote)

Klasifikasi Kota

Klasifikasi Kota

Berdasarkan karakteristik dinamika fungsionalnya, kota dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tahapan perkembangan berikut.

  1.    Tahap Awal/Infantile(The Infantile Stage)

Pada tahap ini, pembagian antara zona-zona permukiman dan zona-zona perdagangan belum terlihat jelas. Selain itu, perbedaan antara zona permukiman kelas bawah dan kelas atas juga belum terlihat. Pola bangunan masih terlihat belum teratur.

  1.    Tahap Muda/Juvenile(The Juvenile Stage)

Pada tahap ini, sudah terlihat adanya proses pengelompokan pertokoan di bagian tertentu. Selain itu, juga sudah mulai bermunculan permukiman kelas menengah ke bawah di pinggiran kota. Kawasan pabrik tempat para pekerja mencari nafkah juga sudah mulai bermunculan.

  1.    Tahap Dewasa

Pada tahap ini, sudah terlihat adanya gejala segregasi fungsi (pemisahan fungsi-fungsi). Permukiman kelas atas dan kelas bawah sudah terlihat dengan jelas bedanya.

  1.    Tahap Ketuaan (The Senile Stage)

Pada tahap ini, ditandai dengan adanya pertumbuhan yang terhenti (cessation of growth), kemunduran pada beberapa bidang, dan kesejahteraan ekonomi penduduk mulai menunjukkan gejala-gejala penurunan. Kondisi ini dapat ditemukan di kota-kota industri.

Sementara itu, menurut Lewis Mumford, tingkat perkembangan kota ada 6 tahap, yaitu sebagai berikut.

  1. Tahapeopolis, yaitu tahapan perkembangan desa yang sudah teratur menuju arah terbentuknya kehidupan kota.
  2. Tahappolis, yaitu terbentuknya suatu kota, tetapi sebagian penduduknya masih bekerja di sektor agraris.
  3. Tahap metropolis, yaitukota yang kehidupan penduduknya sudah mengarah ke sektor industri.
  4.  Tahapmegapolis, yaitu terbentuknya wilayah perkotaan sebagai gabungan dari beberapa kota metropolis.
  5. Tahaptryanopolis, yaitu kondisi suatu kota yang banyak dijumpai adanya kekacauan, kemacetan lalu lintas, serta tingkat kriminalitas yang tinggi.
  6. Tahap nekropolis, yaitu kondisi suatu kota yang mulai ditinggalkan oleh para penduduknya karena mereka lebih memilih untuk bertempat tinggal di wilayah lain. Pada tahap ini disebut juga sebagai terbentuknya kota mati.

Baca Artikel Lainnya: