Kapal ikan pelat datar akan meluncur pada Hakteknas
Kapal flatfish berlisensi dengan hasil penelitian 10 tonase kotor (GT) dari Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin dari PT Industri Kapal Indonesia (IKI) Makassar akan diluncurkan pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 22 di Makassar.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, M Nasir, mengatakan kapal itu terbuat dari baja, tidak seperti kapal penangkap ikan umum, yang biasanya terbuat dari serat atau kayu.
“Seluruh komunitas, baik nelayan atau orang lain, perlu mewaspadai perkembangan teknologi. Biarkan Hakteknas mempromosikan inovasi pada saat ini,” kata siaran pers kementerian, Senin.
Kehadiran kapal plat datar dimulai dengan penelitian bersama untuk menghasilkan kapal nelayan Indonesia tanpa kurva menggunakan bahan baku baja murah.
Berdasarkan studi pendahuluan tentang pembuatan kapal papan datar oleh Universitas
Indonesia yang telah dipatenkan, Universitas Hasanuddin memproduksi kapal penangkap ikan papan datar dan bekerja dengan PT Industri Kapal Indonesia Makassar.
Kapal penangkap ikan berlisensi 10 GT dengan panjang 15 meter, lebar empat meter dan tinggi 2,8 meter tidak memiliki lekuk pada tubuhnya.
Kapal itu tidak hanya digunakan oleh nelayan, tetapi juga dapat digunakan oleh polisi untuk berpatroli di perairan dan / atau sebagai kapal pengangkut, kata Nasir.
“Saya senang bahwa semua pihak bekerja sama dalam pembangunan kapal
plat datar ini. Semoga kapal ini dapat diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di Hakteknas Nasional di Makassar. Semangat inovasi harus selanjutnya dipromosikan, “lanjutnya.
Rusdi Amin, teknisi kapal untuk plat datar, mengatakan kapal itu dilengkapi dengan konverter yang dapat mengubah bahan bakar diesel menjadi gas, yang dapat menghemat 30 hingga 40 persen bahan bakar.
Retno Sumekar, direktur perusahaan pemula berbasis teknologi Kemristekdikti,
mengatakan bahwa pengembangan kapal plat datar menunjukkan peran kementerian dalam menyelaraskan inovator dan industri.
“ABGC (akademisi, bisnis, pemerintah dan masyarakat) dibangun ke dalam kapal plat datar. Ada teknologi dari Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin, ada konverter PT INTI, ada pencari ikan LAPAN dan orang yang mencari kapal yang diproduksi adalah PT IKI, “kata Retno.
Baca Juga :