34
332

Pengertian Cairan Serebrospinal, Proses Terbentuk

Rate this post

Pahami Serbrospine Fluid

cairan-serebrospinal

Cairan serebrospinal (Zalir cerebrospinal) atau cairan serebrospinal (CSF) adalah jenis cairan tubuh yang menempati ruang subarachnoid serta sistem ventrikel yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. CSF merupakan solusi yang mendukung sistem saraf pusat. Minuman keras memungkinkan otak mengapung dengan sempurna dan tidak terganggu oleh beratnya sendiri, terutama saat menggerakkan kepala.

Cairan serebrospinal ini adalah cairan bening yang terdapat di otak, di sterna, dan juga di ruang subarachnoid yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (sumsum tulang belakang). Cairan ini memiliki / memiliki tekanan dan ruang yang konstan yang terhubung satu sama lain.

Cairan serebrospinal ini diproduksi oleh pleksus ventrikulus koriodeus lateral, sebuah ruang di otak manusia tempat cairan yang dihasilkan dialirkan ke ventrikel lateral. Cairan serebrospinal ini bertindak sebagai peredam kejut mekanis. Cairan ini juga memberikan pelumasan antara tulang dan area sekitarnya, serta otak dan sumsum tulang belakang. Saat seseorang mengalami cedera kepala, cairan ini berperan sebagai bantal, meminimalkan atau mengurangi efek dari cedera tersebut.

Proses pembentukan cairan serebrospinal (CSS)

Sebagian besar cairan serebrospinal (hingga 2/3 atau lebih) diproduksi di pleksus koroid ventrikel serebral. Sebagian kecil cairan serebrospinal ini terbuat dari sel ependim yang melapisi ventrikel dan membran arakhnoid, dan sisanya terbuat dari cairan yang bocor ke ruang perivaskular di sekitar pembuluh darah otak (kebocoran sawar darah-otak).

Pada orang dewasa normal, volume cairan serebrospinal sekitar 21 ml / jam atau 500 ml / hari. Jumlah totalnya hanya sekitar. 150 ml.

Lokasi cairan serebrospinal (CSS)

Secara anatomis, cairan serebrospinal ini terletak di ruang otak (ventrikel) otak, yaitu:

  • Ruang subarachnoid
  • Ventrikel otak
  • Kanal tengah dari sumsum tulang belakang

Cairan ini diproduksi di pleksus koroid, yang terletak di atas (atap) ventrikel ketiga dan keempat dan di dinding median ventrikel lateral. Cairan tersevyt diproduksi terus menerus, yang diseimbangkan melalui proses resorpsi (absorpsi) kembali ke dalam darah.

Aliran Cairan Serebrospinal (CSS)

Aliran yang melaluinya cairan serebrospinal mengalir dari saat terbentuk hingga diserap kembali dalam darah, yaitu:

Dari ventrikel lateral ke ventrikel III (di sini cairan serebrospinal meningkat) kemudian mengalir melalui akuaduk Sylvii ke ventrikel IV (yang juga menghasilkan cairan serebrospinal) dan kemudian masuk ke ventrikel melalui perut melalui foramen dan Luschka (lubang di tengkorak ) dari ruang subarachnoid kemudian ke sinus vena kranial melalui vili arakhnoid (vili ini adalah bundel pia arachnoid yang menembus dura mater (salah satu lapisan otak).

Ketika salah satu foramen tersumbat, cairan serebrospinal terus meningkat, sehingga ventrikel otak juga ikut membesar karena tekanan cairan yang meningkat. Pembesaran ventrikel menyebabkan kompresi saraf di sekitarnya. Sehingga mengganggu fungsi normal otak. Ketika ini terjadi pada bayi baru lahir, kepala bayi menjadi membesar dan disebut hidrosefalus.

Fungsi Cairan Serebrospinal (CSS)

Fungsi utama cairan serebrospinal adalah melindungi sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, dari trauma berupa tekanan atau pengaruh luar. Selain itu, cairan serebrospinal ini juga berperan dalam menjaga lingkungan cairan agar sesuai dengan otak.

Dengan analogi, cairan serebrospinal adalah air yang digunakan vusa untuk berenang ke otak. Sehingga saat terjadi tekanan atau benturan, tidak langsung mengenai otak, sehingga cedera yang terjadi bisa diminimalisir.

Cairan serebrospinal ini dapat mendukung keseimbangan komposisi jaringan di tengkorak. Bersama dengan otak dan darah di kapiler, ketiganya berperan dalam menjaga tekanan intrakranial (tekanan di rongga tengkorak) dalam batas normal. Menurut dalil Kellie Monroe, jika salah satu dari tiga komponen tersebut melebihi batas normal, hal itu menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial. Komposisi cairan terdiri dari campuran plasma darah dan cairan interstitial (air, elektrolit, oksigen, karbondioksida, glukosa, beberapa leukosit (terutama limfosit) dan juga sedikit protein.

Sekian, terima kasih telah membaca tentang pengertian cairan serebrospinal, proses pembentukannya, lokasinya, dan fungsinya. Semoga apa yang dijelaskan semoga bermanfaat untuk anda.

Sumber :